Cobaan Anda Begitu Berat ? Bagaimana mengatasinya ? Simak Tipsnya Disini




Setiap manusia akan menemui cobaan dalam hidupnya, dari mulai yang ringan hingga yang berat yang akan memberikan dampak secara fisik, psikis dan sosial.

Tak mudah untuk tegar menghadapi cobaan yang berat. Hari-hari Anda bak mimpi buruk dan semua rasa sesal datang menyiksa batin, beberapa orang sampai mengalami gangguan mental karena tak sanggup menghadapi musibah yang dialaminya. 

Seseorang perlu mengambil  pilihan terbaik yang dalam menghadapi cobaan itu, kita juga tidak bisalari dari masalah, karena tak akan menyelesaikan persoalan. Pun begitu dengan menyerah atas nasib yang buruk yang sedang terjadi.

Untuk membantu Anda menghadapi cobaan yang berat dengan tegar, berikut ini 10 tips yang layak Anda coba.

1. Berdoa 



Dalam ajaran agama islam, doa adalah intisari dari ibadah. Dalam Alqur'an, Allah memerintahkan kita untuk berdoa kepada-Nya dan Dia pasti mengabulkannya. "Dan Tuhanmu berfirman, 'Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina." (QS Al-Ghafir: 60) 

Dalam Kitab Al-Hikam karya Syeikh Ibnu 'Athoillah As-Sakandariy (wafat 1309) dijelaskan bagaimana hakikat doa dan pengabulannya. Tanda seorang mukmin sejati adalah yakin dengan apa yang ada di tangan Allah daripada apa yang dapat diusahakan tangannya sendiri. 

Ketika doa dipanjatkan seolah tidak mendapat pengabulan dari Allah Ta'ala, di situ terdapat ruang pengetahuan yang kosong yang harus dicari dan isi. Doa di sini bukan hanya terkait masalah duniawi. Tetapi juga termasuk hal spiritual. Misalkan, kita berdoa agar diterima taubatnya dan dibersihkan dari segala dosa.


Berdoalah kepada Allah / Tuhan YME dan mintalah pertolongannya agar Anda dikuatkan menghadapi musibah dan ujian hidup. Ingatlah pula bahwa Anda tak pernah sendiri. Selalu ada Tuhan yang akan menemani Anda. Di hadapannya, Anda bisa curhat, menangis, hingga minta pertolongan sebagaimana disebut di atas.Tak salah pula bila Anda memperbanyak frekuensi beribadah. 

Sebab ketika sedang menghadapi cobaan, mental Anda pasti sangat terguncang. Pasalnya, beribadah bisa menenangkan pikiran yang galau tersebut.

2. Curhat pada sahabat



Selain berdoa, meminta kepada Allah SWT/ Tuhan YME, anda juga bisa menumpahkan unek-unek pada orang lain, kepada  sahabat dan orang yang bisa dipercaya.

Meskipun hanya berupa ungkapan kata-kata, namun efek curhat cukup besar lho.mayoritas orang merasa sebagian bebannya terangkat setelah selesai bercerita, mereka menjadi lega dan bisa berpikir lebih baik.

Curhatlah pada mereka yang sikapnya sudah cukup dewasa dan bijak. Jangan curhat pada mereka yang masih kekanakan dan suka menghakimi. Salah memilih teman curhat justru bisa membuat pikiran anda semakin kalut.

3. Tidak Apa-apa Menangis



Menangis biasanya stereotip dengan kesedihan, stereotip dengan kelemahan, stereotip dengan ketidakjantanan, ketidakberanian, yang merupakan konotasi negatif.

Padahal di dalam Al Quran, menangis itu disebutkan cukup banyak, bahkan bila dibandingkan dengan mata sendiri, menangis itu lebih banyak disebutkan. Kata-katanya dituliskan dengan gamblang, menangis karena mengingat Allah, karena bahwa kita di dunia ini sedang diberikan ujian, ujian untuk bisa pulang ke kampung halaman kita dengan selamat.

Tekanan psikologis yang kuat , akan mendesak kelenjar air mata membengkak dan mendesak untuk mengeluarkan air mata, sehingga keluarlah air mata.

Dan tidak tahu air mata ini keluar untuk siapa?

Supaya air mata ini punya arah, kita tujukan agar air mata ini keluar sebagai sarana komunikasi untuk mendekatkan hati pada Allah pada malam hari saat Qiyamul lail .Kenapa harus malam hari? Karena air mata secara fisiologis keluar pada malam hari, kalau siang hari keluar air mata itu karena efek patologis, karena efek kita kurang tidur. Jadi ini sejalan dengan konsep kesehatan. Menangis adalah menyehatkan, merupakan ibadah yang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Ya menangislah. Tumpahkan semua kesedihan Anda lewat air mata itu. Tak perlu gengsi atau malu. Menangis adalah sebuah ekspresi perasaan yang wajar ketika seseorang mengalami kesedihan. Ingat, tegar bukan berarti sok kuat. Tegar bukan berarti memendam perasaan. 

Untuk tegar menghadapi cobaan, Anda justru harus bisa menerima musibah tersebut dan melaluinya dengan baik. Dan menangis adalah salah satu cara agar Anda bisa tetap “waras” menjalani musibah ini.

4. Pererat Hubungan dengan Teman dan Saudara



Hampir semua orang yang mengalami musibah pasti merasa kalut. Tak jarang Anda bertanya-tanya kenapa semua itu terjadi pada Anda.  Mereka yang tak kuat bahkan akan menyalahkan Tuhan atas nasib yang menimpanya.

Dalam situasi seperti ini, keberadaan orang dekat sangatlah penting. Kehadiran mereka akan menenangkan diri Anda. Mereka juga bisa membantu Anda agar menjauhi pikiran yang buruk. Jadi pereratlah hubungan dengan orang-orang dekat tersebut. Jangan malah meninggalkan mereka. 

Mungkin beberapa dari Anda ingin menyendiri. Namun, ingatlah untuk tetap menjaga kontak dengan sahabat dan saudara. 

5. Minta Bantuan kepada Ahli

Minta bantuan teman

Jangan malu meminta bantuan. Semua orang di dunia ini pasti memerlukan bantuan orang lain. Jadi sekiranya Anda membutuhkan bantuan, ungkapkan saja hal tersebut. 

Biarkan mereka yang mau membantu untuk membantu. Kelak, ketika Anda sudah bangkit, ingatlah jasa mereka semua.  Hadirlah saat mereka juga butuh bantuan.

Anda juga bisa mencari bantuan kepada ahli seperti psikolog, psikiater, konselor , penasehat spiritual dll apabila dirasakan ujian yang anda hadapi terlalu berat dan tidak bisa ditanggung sendiri.

6. Selalu Bersyukur



Salah satu cara untuk tegar menghadapi cobaan yang berat adalah dengan bersyukur. Ya, bersyukur! Kedengarannya mungkin aneh, namun cara ini akan mengingatkan Anda bahwa dunia Anda belum berakhir. 

Banyak kenikmatan yang telah Allah Subhanahu wa ta'ala berikan kepada kita. Maka dengan bersyukur pula maka Allah akan memberikan balasan bahkan menambahkan nikmat dari yang kita miliki.  Sebagaimana Allah ta’ala firmankan : وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." (Q.S Ibrahim :7). 

Nikmat Allah yang diberikan kepada kita tak pernah bisa terhitung jumlahnya dan tak pernah putus masanya. Nikmat yang diberikan Allah bukan hanya dalam bentuk materi seperti uang dan kekayaan yang melimpah. Nikmat hidup, memiliki tubuh yang sempurna, sehat fisik dan mental adalah nikmat yang tak bisa kita elak. Betapa indahnya, ayat Al-Quran pada surat Ar-Rahman yang artinya, “Nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustakan?” Karena sesungguhnya, nikmat Allah benar-benar tak terhingga.

Ditengah-tengah ujian yang sedang anda hadapi, pastinya masih ada hal-hal yang anda bisa syukuri .Contohnya, Anda baru saja diceraikan suami yang kedapatan berselingkuh. Anda sempat kelimpungan mencari pekerjaan setelah menjadi single parentDan setelah berhasil mendapatkannya, Anda malah diminta WFH dengan gaji tak utuh. Yang Anda alami memang berat. Tak ada yang bisa menyangkal hal itu.  Namun, lihatlah buah hati anda. Setidaknya anda masih memiliki dia saat ini. Jadi, bersyukurlah atas keberadaannya sehingga anda masih diberi kekuatan.


7. Lakukan yang Terbaik



Lakukanlah yang terbaik yang bisa Anda lakukan saat ini. Memang tidak mudah melakukan itu, namun patut dicoba.

Contohnya, Anda baru saja diterima di sebuah PTN favorit. Namun sebelum membayar uang masuknya, tiba-tiba adik Anda sakit dan membutuhkan dana yang sangat besar. Dengan berat hati, orangtua Anda menggunakan simpanan untuk kuliah Anda demi sang adik. 

Di satu sisi, jelas Anda menyayangi adik dan ingin ia pulih. Namun di sisi lain, wajar bila Anda merasa sedih karena tak bisa kuliah. Situasi Anda teramat dilematis. Tapi yang terbaik yang bisa dilakukan adalah bertindak yang baik pula. 

Jadi, bersabarlah. Dukunglah adik Anda. Sementara itu, selama tidak kuliah, Anda bisa terus belajar untuk mendapatkan beasiswa.

8. Jangan Melamun



Melamun merupakan sebuah aktivitas membayangkan sesuatu yang kebanyakan sulit direalisasikan.  Aktivitas ini bisa menyebabkan depresi Anda semakin dalam.

Misalnya, Anda baru saja di-PHK oleh perusahaan akibat pandemi covid-19, padahal, Anda harus membiayai istri yang baru melahirkan dan anak pertama yang hendak masuk sekolah.

Cobaan yang Anda rasakan ini sangatlah berat. Anda tertekan secara finansial dan juga mental, jalan keluar terbaik yang bisa Anda lakukan adalah tetap berusaha. 

Anda bisa mencari pekerjaan serabutan apapun atau meminta bantuan ke orang-orang, sekali lagi, hindarilah melamun dalam situasi ini. Sebab lamunan orang yang tertekan biasanya hanya menambah penyesalan, bukannya membaik, Anda akan semakin stres.

9. Pikirkan Strategi ke Depan



Membuat strategi ke depan adalah salah satu cara efektif agar tegar menghadapi cobaan yang berat. Dengan berpikir tentang apa yang harus dilakukan ke depannya, Anda tidak akan larut lagi dengan kejadian yang sudah lalu.

Memang butuh waktu untuk sampai di tahap ini. Jadi janganlah terburu-buru sekiranya Anda masih perlu memulihkan mental, hanya saja, ketika waktunya sudah tepat, pikirkanlah apa yang akan dilakukan ke depannya.


10. Move On

Ada masa seseorang bisa terpuruk. Kegagalan berlipat-lipat menghantam seperti badai. Menyesakkan sekali, ada kalanya seseorang merasa sangat bersalah atas apa yang telah dilakukan. Bisa jadi, yang dia lakukan adalah hal yang tak pernah dia niatkan. 

Terpuruk dan rasa bersalah ini bisa jadi gelombang mematikan. Gelombang yang membuat seseorang bisa makin terjerumus pada kesusahan-kesusahan lainnya.

Untuk tak sampai makin susah, perlu cara atau penawar agar bisa bertahan dan bangkit. Hanya saja, memang cara yang dilakukan tidak tunggal. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk bertahan dan bangkit.

Jika terpuruk atau merasa sangat bersalah, bisa sejenak menenangkan diri. Salah satu yang saya lakukan adalah sekadar naik motor untuk melihat dunia.

Melihat orang lain, melihat tanaman hijau, dan melihat apa saja. Hanya ingin memberi penekanan bahwa hidup itu tak sendirian.

Selain itu, keluar mencari udara yang segar,  menarik napas dalam-dalam  lalu melepaskan napas itu kembali, akan membuat perasaan anda menjadi lebih lega

Selain itu adalah mencari sisi positif dari keterpurukan atau rasa bersalah itu. Sisi positif adalah kejadian itu menyadarkan diri bahwa kita harus lebih baik lagi, jangan terlalu  menyesali musibah yang terjadi, apalagi sampai menyalahkan diri sendiri, cobaan merupakan sesuatu yang tidak diinginkan semua orang dan beberapa cobaan memang bisa dicegah, namun menyesalinya pun tak ada gunanya , akan lebih baik bila anda mengambil hikmah dari yang telah terjadi. 

Penutup

Cobaan datang silih berganti. Dalam takaran yang ringan, mudah saja kita move on menghadapi musibah yang menimpa. Namun ketika cobaan tersebut sangat memberatkan, jelas tak semua orang bisa menghadapinya dengan baik.

Meski demikian, dunia terus berputar. Kehidupan tak berhenti hanya karena Anda sedang dicobai. Tegar menghadapi cobaan berat menjadi skill yang mesti dimiliki. Sebab dalam hidup ini, mungkin bukan hanya sekali Anda akan merasakan hal itu. 

Oleh : Kriswisnumurti

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tahapan Siklus Daur Hidup Arsip

Arsip Elektronik : Pengertian dan Pengelolaannya

Profesi Arsiparis